5 Gaya Mendidik yang Membantu Anak Introvert Tetap Terlindungi dan Bahagia

Tiap anak punya karakteristik unik, sehingga orangtua tak boleh menggunakan metode pengasuhan identik pada seluruh buah hati mereka. Sebagai contoh, cara mengasuh anak bertipe introvert kemungkinan besar akan berlainan dibandingkan dengan pendekatan terhadap anak tipe ekstrovert.
Menurut Simply Psychology, Introvertdalah ciri khas dari suatu individu yang lebih memilih menghabiskan waktunya sendirian guna menambah stamina lagi. Karena itu, jika sebuah pribadi bertipe introvert melakukan interaksi sosial dengan jumlah besar orang lainnya, hal tersebut dapat membuat mereka cepat merasa letih secara psikis atau habis tenaganya.
Inilah sebabnya kenapa anak introvert umumnya cenderung menjauhkan diri dan merasa gugup dalam situasi sosial. Di sisi lain, ekstrovert merupakan istilah bagi mereka yang mendapatkan kembali energi melalui interaksi dengan orang lain.
Berikut ini adalah beberapa cara mengasuh anak introvert agar dapat berkembang dan merasa senang, seperti dijelaskan dalam artikel ini, Moms.
Gaya Mendidik Anak yang Cenderung Pendiam

Merujuk laman Child Savers dan Little Footprints Berikut adalah beberapa gaya pengasuhan yang dapat diimplementasikan oleh para orangtua ketika menangani anak dengan ciri-ciri pendiam.
1. Hormati keinginan anak untuk memiliki sedikit ruang pribadi
Anak introvert mengisi ulang energinya dengan menghabiskan waktu seorang diri. Biasanya mereka akan mendengarkan lagu, membaca, atau melakukan hobi mereka tanpa ingin diganggu.
Apabila Anda melihat anak Anda berada sendirian di kamar, terlebih lagi setelah berkumpul bersama teman-temannya, lebih baik untuk tidak mengganggunya. Mari biarkan dia merasakan ketenangan dan membiarkannya beregenerasi energi dengan cara itu.
2. Hadirlah di acara sosial sebelum waktunya
Ketika berencana untuk menghadiri suatu acara sosial seperti pertemuan keluarga atau pernikahan, lebih baik jelaskan kondisinya kepada anak terlebih dulu. Beri tahukan bahwa ada banyak orang yang akan hadir sehingga anak Anda tidak merasa kaget saat sampai di tempat acaranya.
Selain itu, disarankan datang lebih awal untuk membantu si kecil beradaptasi dengan tempat acara. Datang lebih awal juga membantu anak untuk menyiapkan mental selagi belum terlalu banyak orang yang hadir.
3. Jangan bandingkan anak bertipe introvert dengan yang bertipe ekstrovert
Ekstrovert merupakan karakter yang bertolak belakang dengan introvert. Ini menunjukkan bahwa seorang anak dengan ciri ekstrovert akan lebih sering beraktivitas dan gemar dalam mengembangkan hubungan sosial.
Terkadang, para orangtua cenderung menyukai aktivitas pada anak mereka yang mungkin secara tak langsung menghasilkan perbandingan antara anak bertipe introvert dan ekstrovert. Akan tetapi, tindakan seperti itu sebaiknya dihindari agar tidak menciderai rasa percaya diri sang buah hati atau bahkan menimbulkan tekanan bagi mereka.
4. Jangan paksa anak agar memiliki banyak kawan.

Banyak orangtua mungkin merasa bahagia ketika menyaksikan buah hati mereka memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik. Akan tetapi, sebaiknya jangan mendesak anak bertipe pemalu untuk melakukan itu, karena bisa menimbulkan tekanan pada diri mereka.
Tidak perlu cemas jika anak Anda bersifat introvert dan tampaknya tidak banyak berinteraksi dengan teman-temannya. Biasanya mereka masih akan menemukan beberapa kawan, hanya saja dalam jumlah terbatas karena pilihan mereka untuk menjaga pergaulan yang sederhana dan intim.
5. Sampaikan kritik dengan cara yang personal
Tiada seorang pun anak yang suka dicemooh di hadapan khalayak, apalagi anak bertipe pendiam yang lebih condong kepada rasa sungkan. Karenanya, saat sang buah hati berbuat keliru, hindari mencela mereka tepatnya di tengah keramaian orang.
Lebih baik undang anak bicara satu lawan satu lalu jelaskan kekeliruannya dengan bahasa yang halus. Cara ini tidak hanya dapat melindungi martabat mereka tetapi umumnya lebih berhasil dalam mengingatkan anak akan kesalahan mereka
Posting Komentar